Rabu, 27 April 2016

Mengenal Dunia Bawah Laut

Under the sea...under the sea.... Pertama kali saya nonton Little Mermaid, rasanya pengen sekai masuk ke dalam laut, menjelajah isi laut. Naik kuda laut (lebay banget deh). Jaman saya kecil sih hal ini tidak mungkin rasanya. Tetapi sejak adanya Sea World, untuk melihat hewan yang ada di lautan menjadi hal yang mungkin. Kalau saya tidak salah ingat, saya sudah mengunjungi Sea World sebanyak empat kali. Yang pertama adalah bersama dengan keponakan saya, yang kedua kali bersama dengan teman-teman kantor, yang ketiga kali adalah saat Lynn A masih baru 16 bulan, dan yang keempat kali adalah bulan Maret kemarin bersama komunitas homeschooling. Kali ini, keluarga yang berkumpul ada enam keluarga. Total peserta adalah dua belas dewasa dan sembilan anak-anak. Ternyata seru juga mengunjungi Sea World, walau sudah sering. 

Kami berkumpul di pintu masuk Sea World. Setelah membeli tiket, dan sambil menunggu empat keluarga lainnya, kami melihat souvenir-souvenir yang mereka jual. Setelah satu keluarga datang, akhirnya kami memutuskan untuk menunggu tiga keluarga lainnya di dalam. Anak-anak sudah tidak sabar untuk menjelajah Sea World. 

Menurut website resminya, SeaWorld Ancol memiliki berbagai koleksi mulai dari biota perairan tawar, terdiri dari 22.000 ekor ikan (126 Jenis), 28 reptil (5 jenis) sampai biota perairan laut yang terdiri dari 5180 ekor ikan (26 jenis), 79 avertebrata (13 jenis), 30 reptil (5 jenis) dan 1 mamalia. Saat masuk, maka kolam akuarium yang dilihat adalah akuarium dengan ikan-ikan yang tidak begitu besar. Dan.....cahaya di sekitar akuarium tersebut membuat baju dan sepatu yang digunakan anak-anak glow in the dark. Saat kami datang, pertunjukkan terdekat adalah memberi makan otter atau linsang air. Maka kami melihat-melihat akuarium yang dekat dengan akuarium otter. 

Akuarium pertama yang kami lihat
Ini ikan atau ular ya....
Bagi sebagian orang, kuda laut atau sea horse merupakan salah satu saudara kuda tetapi yang tinggal di laut, yang terkadang jadi tunggangannya Neptunus. Ternyata, kuda laut itu kecil loh... Ukurannya hanya sekitar 1,5 cm sampai dengan 35 cm. Hmm.... Sebesar apakah Neptunus sampai bisa naik kuda laut ya. Kuda laut merupakan salah satu jenis ikan yang paling slow berenangnya.
Kuda laut yang ternyata ukurannya sangat kecil
Karena jam menunjukkan sudah hampir pukul 10.30, maka kami pun merapat ke akuarium Otter. Otter atau linsang air sering sekali disangka sebagai berang-berang. Ternyata mereka berbeda. Beaver atau berang-berang merupakan hewan pengerat atau rodentia (lihatlah giginya). Mereka membangun rumahnya sendiri dengan terorganisir dan ekornya pun keras sekali. Bahkan dalam pelajaran karakter untuk anak-anak, Mr. Beaver terkenal sebagai hewan yang teratur dan rapi. Sedangkan otter atau linsang air termasuk hewan semi aquatik dan juga hewan karnivora atau pemakan daging. Mereka tidak membangun rumah mereka sendiri, tetapi mereka tinggal di goa-goa dekat sungai. Cakar mereka berselaput dan ekor mereka panjang berotot. 
Atas: Otter atau linsang air. Bawah: beaver atau berang-berang
Makanan utama mereka adalah ikan. Oleh sebab itu, saat petugas Sea World datang dan membawa ikan, mereka langsung sibuk berpindah menaiki undakan yang ada untuk mendekati petugas Sea World tersebut. Lucu sekali melihat mereka makan dan berenang menyelam. Walau lucu, saya tidak berminat untuk memeliharanya. Hehehe
Memberi makan otter
Setelah acara memberi makan selesai, maka kami pun berpindah melihat akuarium yang lain. Ada akuarium ikan hiu. Duo Lynns seru melihat ikan hiu yang ada. Mereka teringat cerita ikan hiu yang giginya copot dalam Leap Frog. Tetapi hati-hati ya sayang....itu hanya di film. Hiu tetaplah hiu. Ternyata tidak semua hiu bergigi tajam. Tetapi walaupun tidak bergigi tajam, tetap saja berbahaya. Panjangnya pun bervariasi, ada yang hanya 15 centimeter, tetapi ada yang sampai 12 meter. Katanya ada 35 jenis ikan hiu di dunia. Salah satu fakta yang saya dapatkan adalah great white shark dapat berkelana di bawah laut selama tiga bulan tanpa makan. Tidak heran mereka begitu ganas saat mencium bau daging dan darah di dalam laut. Ohya, kalau ke sini jangan lupa melihat hammerhead shark. Kenapa? Karena kepalanya begitu lucu :D Tetapi jangan tertipu dengan muka lucunya. Hiu martil ini sangat buas.

Setelah itu, kami melihat kolam yang lainnya. Ada kolam yang berisi ikan laut hias. Si kakak langsung berteriak ada Nemo the clown fish. Dan adiknya ngotot mau melihat Dori. Ada coral di dalamnya juga loh....Sungguh indah.
ikan laut hias
Sambil menunggu show berikutnya, yaitu feeding show di akuarium utama, kami beranjak menuju touch pool atau kolam sentuh. Di situ ada penyu hijau. Ada yang ngotot itu kura-kura ninja hijau. Maklum sih masih banyak yang belum tahu apa bedanya kura-kura dan penyu. Apa sih bedanya penyu dan kura-kura? Banyak yang berpikir turtle itu kura-kura. Salah saudara-saudara. Penyu atau turtle berbeda dengan kura-kura atau turtoise. Penyu atau kura-kura air lebih banyak tinggal di dalam laut, sedang kura-kura lebih sering main di darat. Karena sering main di darat, maka kura-kura mempunyai kaki dengan kuku-kuku yang tajam. Sedang penyu, karena sering di dalam laut, kakinya pun pipih untuk membantu penyu berenang di laut. Itu perbedaan yang paling gampang disebutkan. Penyu hanya ke tepi pantai untuk meletakkan telur-telurnya.
Atas: Penyu atau turtle. Bawah: kura-kura atau turtoise
Di kolam sentuh juga ada hiu kerdil yang boleh disentuh. Perhatikan cara dan petunjuk untuk menyentuh hewan-hewan ini ya. Demi keamanan. Ada juga bintang laut. Lucunya, bintang laut dapat membuat perutnya inside out. Selama ini orang selalu berpikir bintang laut hanya ada 5 tangan. Tetapi sesungguhnya bisa lebih dari 5 tangan. Bahkan saya pernah membaca ada jenis bintang laut yang bernama sunflower fish yang mempunyai 26 tangan.

Tiba-tiba dalam waktu sekejap, ada tiga rombongan sekolah yang datang ke Sea World. Suasana menjadi ramai, apalagi waktunya petugas Sea World memberi makan ikan di akuarium utama. Semua berkumpul di tengah. Di dalam akuarium ada bermacam ikan dengan berbagai jenis ukuran. Ada seorang kakak yang memandu acara memberi makan di akuarium utama.
Akuarium utama 
Kakak dari Sea World menceritakan tentang ikan pari yang ada di Sea World. Ikan pari yang juga terkenal dengan sebutan Stingray merupakan kelompok ikan bertulang rawan, sepupu dari hiu (bukan berevolusi menjadi ikan hiu ya). Sama seperti hiu, ikan pari tidak memiliki penglihatan yang bagus tetapi penciuman yang hebat. tulang belakang ikan pari alias durinya, mengandung racun yang dapat berakibat fatal pada manusia. Racun itu tepatnya berada di sisi atas ekor mereka yang panjang atau bagian pangkalnya. Bahkan ketika ikan pari telah mati, racun itu tidak ikut mati. Pada umumnya mereka menggunakan ekornya hanya jika merasa terancam. Sebetulnya sih tidak begitu berbahaya, tetapi jika ujung ekornya mengenai bagian yang fatal, maka dapat menyebabkan kematian seperti pada kasus the crocodile hunter, Steve Irwin. Dan disarankan untuk memakai sendal saat berjalan ke pantai. Biasa kan anak-anak senang menikmati pasir di antara kaki mereka. Ternyata anak ikan pari suka bersembunyi di pasir pantai loh. Sangat berbahaya kalau kaki kita terkena ekornya. Mengenai bobotnya, di laut lepas, ikan pari dapat mencapai 350 kg dan panjangnya bisa sampai 2 meter. Sedangkan usianya antara 15-25 tahun. 

Kemudian petugas dari Sea world menjelaskan berbagai hiu yang mereka miliki. Ada yang namanya hiu banteng. Hiu banteng merupakan ikan hiu yang agresif, mereka memperoleh namanya karena bentuk moncong yang pendek dan tumpul, sifat yang suka berkelahi dan kecenderungan menyeruduk mangsanya sebelum menyerang. Ada juga hiu sirip hitam. Ikan hiu sirip hitam merupakan perenang aktif. Hiu yang satu ini tidak berbahaya, tetapi tetap saja berhati-hati ya karena mereka tetap karnivora. Lalu ada juga ikan hiu buto. Ikan hiu buto biasa mencari mangsa di malam hari dan dengan bantuan sungutnya. Saat mangsanya terdeteksi, ikan hiu buto akan mendekatkan mulutnya ke calon mangsa tersebut. Setelah itu seperti vacuum cleaner, tetapi dengan daya hisap 10 kali lebih kuat, dengan cepat ia akan menghisap mangsanya dengan bantuan kerongkongan yang besar. Hm...ternyata ikan hiu banyak jenisnya ya.

Setelah selesai acara pemberian makan pada akuarium utama, dan saat semua  group sedang foto di depan akuarium utama, kami segera masuk ke dalam terowongan. Melalui terowongan ini kami melihat ikan pari yang sedang terbang berenang di atas kami. Setiap jenis ikan terlihat begitu besar. Bahkan ada satu ikan yang besar sekali dan tidak banyak bergerak. Sudah sepuh mungkin ya. Terowongan ini tidak begitu panjang. Sepanjang jalanan di dalam terowongan, ada dua sisi jalanan. Yang satu sisi tidak bergerak, dan yang satu sisinya menggunakan travelator atau moving walkway. Sayangnya sisi jalan yang ada travelatornya tidak berfungsi.


Atas: ikannya sangat besar, dan tidak banyak bergerak. 
Setelah itu kami menuju akuarium duyung atau dugong. Seingat saya, waktu saya datang dulu, ada dua duyung. Tetapi sekarang tinggal satu. Dugong termasuk mamalia, yang berarti dugong tidak bernapas dengan insang melainkan dengan paru-paru dan menyusui anaknya. Dugong merupakan satu-satunya mamalia laut yang herbivora. Dan dugong merupakan kelompok lembu laut dan saudara dari manatee (lalu duo Lynns langsung bernyanyi silly song dari veggietales: Barb'ra Manatee, you are the one for me). Makanannya adalah lamun atau rumput laut. Pada saat diberi makan, dugong akan turun ke dalam air. Dan tidak berapa lama dia akan kembali ke atas untuk bernapas. Kemudian masuk lagi untuk makan. 
Acara memberi makan dugong
Setelah selesai acara pemberian makan pada dugong, waktu menunjukkan pukul 11.40. Semua akuarium sudah kami lihat, dan tinggal musium yang belum dilihat. Di musium ini banyak replika dan juga pengawetan hewan-hewan laut yang belum tentu pernah kami lihat. Ada ikan pari raksasa yang diawetkan, giant spider crab, ada lobster ada cumi-cumi, hiu, dan berbagai macam makanan ikan yang dapat dilihat. Gigi hiu buto seperti gigi anak kecil yang kebanyakan makan permen, grepes. Tetapi seperti tadi dijelaskan, hiu buto menggunakan daya hisapnya. Saat melihat giant spider crab, si papa berkata kalau dimakan puas tuh, kakinya ada 8 dan besar. Lalu si kakak mulai berkata dia lapar. Efek melihat terlalu banyak hewan laut yang dapat dimakan.

Saat kami melihat ke sekeliling, banyak tanda yang menulis dilarang makan di dalam ruangan. Namun ada beberapa orang yang cuek untuk makan di dalam. Sudah kebiasaan orang sini sih ya, peraturan dibuat untuk dilanggar. Kapan Indonesia bisa maju nih. Kalau sampai ke luar negeri, bisa fiasco alias malu. Si papa keukeuh bilang tidak boleh. Saya mencari petugas untuk bertanya, dan dijawab memang tidak boleh makan cemilan apapun di dalam sini. Minum masih boleh. Jika ingin makan, boleh keluar ruangan dulu, lalu tunjukkan cap yang ada di tangan untuk masuk lagi. Untung bertanya, kan malu bertanya sesat di Sea World. Akhirnya kami berpikir untuk melihat bagian atas, lalu keluar mencari makan. 

Di bagian atas, kita dapat melihat ikan-ikan dari atas dalam ukuran yang sesungguhnya. Dan ternyata di atas ada teater. Salah satu keluarga ikut menonton di teater tersebut. Setelah dari atas, maka kami menuju pintu keluar. 

Di dekat pintu keluar ada mobil dan kotak telephone loh. Tapi tidak dapat digunakan. Karena kedua benda tersebut dikuasai oleh ikan-ikan hias. Kreatif juga idenya. 


Ikan hias dalam kotak telepon dan dalam mobil
Setelah kami keluar, lima keluarga yang lain masih di dalam, rencananya anak-anak mau makan bekalnya dahulu. Tetapi apa boleh buat, area food court di Sea world sudah penuh oleh pengunjung. Karena si papa harus kembali ke kantor, maka anak-anak makan biskuit sebentar dan masuk lagi untuk melihat sekali lagi akuarium-akuarium yang ada (makannya di mobil saja). Biar anak-anak tidak sedih. Setelah itu kami dan satu keluarga lagi memisahkan diri rombongan yang ada. 

Tips:
1. Datanglah saat weekdays. 
2. Lebih pagi lebih baik. Jadi belum banyak rombongan sekolah yang datang. 
3. Bawalah bekal jika anda tidak mau repot mengantri untuk makan. 
4. Jika waktu anda banyak, dapat juga digabung dengan aktifitas lain di Ancol. 

Sea World Indonesia
Jam operasi: 09.00 - 18.00
Harga tiket: Rp 80.000,00 untuk weekdays, dan Rp 90.000,00 untuk weekend

Jadwal show:
Touch pool: 10.00, 13.30, 17.00
Otter: 10.30, 16.00
Akuarium utama: 11.00, 15.30 (weekend: 11.00, 14.00, 16.30)
Dugong: 09.15, 11.30, 14.30
Akuarium Araipama: 13.00
Akuarium Hiu: 14.00 (weekend: 15.00)











Tidak ada komentar:

Posting Komentar