Jumat, 08 April 2016

Aktivitas Melatih Motorik Halus

"Paling penting itu melatih motorik si anak, dari bayi bisa dilatih loh." Rasanya kalimat tersebut sudah sering didengar. Tidak heran bayi umur 6 bulan pun sekarang 'bersekolah' demi melatih motoriknya. Apa sih motorik itu? Berdasarkan wikipedia, gerakan motorik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Kalau bagi saya, motorik itu berhubungan dengan gerak tubuh, baik yang bergerak secara keseluruhan maupun gerak pada sebagian bagian tubuh.

Perkembangan motorik anak terbagi menjadi 2 bagian, yaitu gerak motorik kasar dan gerak motorik halus. Gerak motorik kasar, adalah kemampuan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak, biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Contohnya merangkak, berjalan, berlari, dan sebagainya. Sedangkan gerak motorik halus, adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan gerakan jari-jemari tangan. Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang sangat dipengaruhi oleh kesempatan belajar dan berlatih, seperti mengambil benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk, memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menggunting, menulis dan sebagainya.

Sejak anak-anak masih kecil, saya dan suami mengajarkan anak-anak hal-hal sederhana yang dapat dilakukan sendiri, bahkan ada beberapa yang sudah diajarkan sebelum umur 1 tahun, seperti merapikan mainan ke kotaknya, menggunakan sendok saat makan, membuka baju, memakai baju, mengancingkan baju, memakai dan melepas sepatu, dan sebagainya. Awalnya hanya bertujuan supaya anak bukan hanya dapat melakukan aktivitas tersebut, tetapi melakukannya dengan cara yang benar dan tepat. Ternyata aktivitas-aktivitas tersebut merupakan salah satu cara melatih motorik halus mereka.

Selain itu beberapa aktivitas sederhana yang dapat melatih motorik halus anak-anak yang pernah kami lakukan (sejak anak-anak berumur 15 bulan sampai sekarang) adalah:
1. Memotes kacang panjang. Susah mencari bahasa Indonesia yang tepat untuk menggantikan kata memotes. Memotes adalah memotong sayur dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk. Dapat dilakukan sambil mengenalkan manfaat sayur dan kegunaannya. Selain si anak belajar, si anak pun dilatih untuk suka dengan urusan dapur dan senang makan sayur. Hehehe

2. Memipil jagung rebus. Ingat ya bunda, direbus dahulu jagungnya dan dipastikan tangan si anak bersih. Biasanya sambil memipil jagung, mereka juga suka memakan jagung yang sudah dipipil. :-D

3. Mengupas kulit telur yang sudah direbus (dan diakhiri dengan memakannya). Pesan sponsor: jangan lupa cuci tangan dulu ya :)

4. Membereskan mainan dg penjepit. Dua hal yang dapat dicapai dari aktivitas ini. Yang pertama, koordinasi gerak jari. Dan yang kedua, membiasakan anak membereskan mainannya. 
Contoh jepitan yang dapat digunakan
5. Mencocok. Mencocok adalah kegiatan menyobek gambar dengan cara menusuk alat pencocok di bagian terluar gambar hingga gambar sobek. Karena berhubungan dengan alat yang ujungnya sedikit tajam, maka kegiatan ini harus diawasi. Yang dibutuhkan adalah kertas, alas dari spon keras, dan alat pencocok seperti tusuk gigi. Kertas tersebut boleh polos, si anak menggambar sendiri, tetapi boleh juga sudah ada gambarnya. Biasanya saya berikan titik titik dengan spidol disepanjang gambar (baik yang digambar oleh anak ataupun yang sudah ada). Nantinya si anak akan mencocok di titik-titik tersebut. Bisa juga dilanjutkan atau diawali dengan mewarnai gambar tersebut. 
Spon keras dan alat mencocok, bisa diganti dengan tusuk gigi
6. Kolase. Kolase adalah gambar yang dibentuk dari kegiatan menyusun kertas, kapas, kain atau media lainnya yang ditempelkan pada bidang gambar. Bisa dengan menggunakan ampas kelapa dan pewarna, stick ice cream dan kertas-kertas kecil, sobekan kertas, gulungan kapas dan media lainnya sesuai imajinasi kita. 
kiri: kolase dengan stick ice cream dan kertas warna-warni.
kanan: kolase dengan sobekan kertas
7. Kirigami. Mendengar kata ini, pasti di otak kita langsung terlintas kalau ini adalah saudaranya origami. Kirigami berarti seni lipat gunting (kiru artinya gunting dan gami artinya kertas). Jadi kami membuat pola yang mudah, lalu mengguntingnya. Saat anak-anak baru belajar menggunting, saya hanya mengijinkan anak menggunakan gunting khusus kertas. Kenapa? Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan setelah saya mengijinkan anak-anak menggunakan gunting yang tajam, setelah selesai menggunakan, semua gunting diletakkan di posisi yang tidak mudah dijangkau anak. Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan? 

8. Bermain puzzle. Bisa dimulai dari puzzle 6 keping, 9 keping, dan disesuaikan dengan anaknya. Kemampuan anak bermain puzzle pun berbeda-beda. Ada yang betah sampai menyelesaikan 100 keping (kayak si kakak, walaupun saat itu umurnya baru 4 tahun dan dibantu sedikit oleh mamanya dan setelah itu puzzle-nya jadi 'cookies' untuk main masak-masakan). Ada juga yang kalau membuat puzzle lebih dari 16 keping sudah minta bantuan (kayak si adik yang saat ini mau 4 tahun). Tetapi tetap latih anak-anak untuk bermain puzzle. Selain melatih motorik, bagus juga untuk melatih anak untuk fokus loh moms.
Lynn A's floor puzzle from lovely Aunt
9. Menjepit piring kertas. Dari aktivitas ini akan didapatkan dua hal, yaitu melatih kekuatan jari jemari anak dan melatih kemampuan berhitung anak. Yang dibutuhkan adalah piring kertas, potongan kertas kecil, spidol, dan jepitan baju. Piring kertas ditulisi angka di tengahnya. Lalu tempelkan potongan kertas kecil di pinggir piring, sesuai dengan angka yang tertulis di piring. Setelah itu anak diminta menjepitkan jepitan baju pada piring tersebut. Biasanya diakhiri dengan anak-anak bermain masak-masak menggunakan piring dan jepit tersebut (dasar anak cewek, tetap saja buntutnya main masak-masak). 
Atas: dengan angka. Bawah: tanpa angka
10. Graffito. Melukis dengan crayon aneka warna berlapis-lapis lalu ditutup dengan crayon warna hitam. Setelah itu, dengan tusuk gigi lukis gambar yang  diinginkan.
Yang kiri atas adalah princess dan rumahnya, yang kanan atas bunga yang acak-acak.
Kiri bawah si adik hanya mau membuat grafitto bunga pada pintu, dan kanan bawah adalah bunga besar.
11. Mengecap/stamp. Biasanya saya menggunakan ujung sawi yang agak besar sebagai alat untuk mengecap. Catnya dapat menggunakan cat air, pewarna makanan, ataupun cat untuk finger painting. 
Bunga dari bongkol sawi.
12. Meronce. Meronce adalah kegiatan merangkai benda dengan menggunakan seutas tali, bisa dengan menggunakan manik-manik besar ataupun membeli mainan khusus meronce. Tujuannya melatih koordinasi anak dan kelenturan jari dalam memasukkan manik ke tali.
Kiri: sebelum dirangkai. Kanan: setelah dirangkai
13. Play dough. Yang ini pasti sangat disukai anak-anak dan juga mamanya. Dengan meremas, menggulung, atau mencetak berbagai bentuk, selain motorik halusnya makin terlatih, kreatifitas dan imajinasi pun semakin berkembang. Oya bunda, kita dapat membuat playdough sendiri loh. Jadi tidak usah membeli, kecuali ada yang kasi. Hehehe. Nah, mau tahu caranya? Silakan klik disini.

14. Finger painting atau melukis dengan jari. Dari definisinya, pasti ketahuan bahwa anak akan bermain dengan cat yang aman untuk anak-anak. Siapkan kertas dan cat yang kids friendly, lalu biarkan anak berkreasi, menggambar dengan jarinya. Untuk bahan cat, bisa beli cat yang non toxic atau cat khusus finger painting ataupun membuatnya sendiri.

15. Menjahit atau lacing. Alatnya dapat dibeli di toko mainan anak-anak. Aktivitas ini membutuhkan kesabaran mamanya si kecil. Si kakak akan dengan tekun membuat, kalau sudah bingung baru deh minta tolong. Sedangkan adiknya, begitu mulai sudah kasi mamanya minta tolong. Jadi, mamanya harus sabar dengan aktivitas ini. 
Lacing domba :)
16. Membuat Siluet. Membuat siluet dapat dilakukan dengan menggunakan krayon ataupun cat air dan potongan gambar bentuk apapun, bisa angka, huruf, buah, dan sebagainya.
Siluet angka dan bentuk dari cat air
17. Tracing atau menjiplak (bahasanya saya). Biasanya kalau mendengar kata tracing, yang dibayangkan adalah angka atau huruf. Ternyata saudara-saudara, tracing itu bukan hanya menulis angka atau huruf berdasarkan titik-titik yang ada. Bisa juga dengan benda ataupun gambar lainnya.

Mungkin ada teman-teman yang dapat menambahkan lagi? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar